"Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan." Lukas 12:12
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu127[/kitab]; [kitab]iKori16[/kitab]; [kitab]iSamu20-21[/kitab]
Mengapa kita perlu mendisiplin lidah kita? Karena lidah adalah salah satu anggota tubuh yang meski kecil, dapat mencemari seluruh tubuh kita. Itulah sebabnya salah satu taktik Iblis untuk menghancurkan hidup orang percaya adalah dengan mengambil alih kendali lidah kita, sehingga seluruh hidup kita akan dirusak olehnya. Setiap kali kita menggunakan lidah kita untuk memperkatakan hal-hal yang negatif, seperti ketakutan, kekuatiran, kecemasan, membenci, memfitnah, menggosip atau berbohong, kita sedang menyerahkan lidah kita kepada kendali Iblis.
Semakin lidah kita mengucapkan berbagai jenis kejahatan semakin kita memberi ruang gerak kepada Iblis untuk menghancurkan hidup kita. Firman Tuhan, "...janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran." (Roma 6:13).
Kita yang sudah diselamatkan melalui karya penebusan Kristus di kayu salib tidak boleh lagi menyerahkan seluruh anggota tubuh kita kepada dosa, tapi kepada Tuhan. Jadi kita harus bisa mengekang lidah kita dan menyerahkannya kepada Tuhan karena dengan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu. Hanya melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam kita, kita akan beroleh kemampuan untuk mengekang dan menundukkan lidah kita.
Tuhan Yesus telah meninggalkan teladan yang luar biasa dalam hal lidah ini, di mana Ia tidak pernah mengeluarkan perkataan-perkataan yang negatif meskipun dianiaya, dihina, dicaci-maki, diludahi dan pada akhirnya harus menderita dan mati di atas kayu salib. "Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (1 Petrus 2:22). Tuhan Yesus mampu mengekang lidahNya. Dia berkata, "...Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku." (Yohanes 8:28). Itulah sebabnya perkataan Tuhan Yesus senantiasa penuh dengan kuasa. Berhati-hatilah dengan lidah!